Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo sudah menggapai cita-cita menjadi Panglima TNI. Dia
dilantik Presiden Joko Widodo pada 8 Juli 2015.
Namun
ternyata, saat remaja Gatot tak pernah bercita-cita jadi tentara. Mantan Kepala
Staf Angkatan Darat ini hampir mendaftarkan diri ke Universitas Gadjah Mada.
"Saya
ingin jadi arsitek," katanya di program "Satu meja" yang
ditayangkan Kompas TV, Senin (3/10/2016).
"Jadi
nyasar nih?" tanya host Budiman Tanuredjo.
"Bukan
nyasar, menyasarkan diri."
Gatot
bercerita, satu hari, dirinya sudah berada di Yogyakarta dan siap mendaftar ke
jurusan arsitektur di UGM.
Namun
Gatot teringat pesan ibunda bahwa biaya kuliah di UGM cukup menguras kas
keluarga.
"Kata
Ibu, semua biaya untuk kamu," ujar pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 ini
menirukan pesan ibunda. Padahal Gatot masih punya dua adik yang pasti juga
ingin menimba bangku kuliah selepas SMA.
"Saya
pikir, saya kok egois, akhirnya saya teruskan ke Semarang (untuk mendaftar ke
Akmil)," ungkap Gatot.
"Jadinya
arsitek tentara sekarang," kata Gatot.
Setelah Pensiun
Gatot
sudah lebih dari setahun menjabat Panglima TNI. Dia mengaku siap kapanpun
diberhentikan oleh Presiden. Bahkan, meski belum memasuki tahap pensiun.
"Begitu
saya dilantik oleh presiden, maka impian jadi panglima sudah purna bagi saya.
Kapanpun saya siap diberhentikan," ujar Gatot.
Usai
pensiun, Gatot ingin istirahat. Sebagai prajurit dia sudah mengalami sejumlah
operasi militer. Salah satunya di Timor Timur.
"Obsesi
saya, ingin jalan-jalan ke semua tempat-tempat indah di Indonesia dan luar
negeri," kata Gatot.
Gatot
mengaku tak tertarik terjun ke politik. Dia tak punya cita-cita untuk jadi
gubernur atau posisi politik lain.
Namun,
jikapun harus berada di pemerintahan dia punya satu posisi yang diinginkan.
"Penasihat presiden," ujarnya.
Sumber
: kompas.com
Silahkan
di share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar