Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sangat mengapresiasi peran serta ulama dalam
membimbing umatnya agar tidak berbuat anarkis pada aksi damai, 4 November
2016. Apresiasi itu disampaikan Gatot saat berdialog dengan para Ulama
dari berbagai wilayah di Indonesia, yang bertempat di Base Ops Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur.
“Saya
sebagai umat Islam tahu betul bahwasanya saudara-saudara Muslim saya yang
melaksanakan demo kemarin adalah orang-orang baik yang berangkat dari
masjid-masjid untuk menyampaikan aspirasinya,” kata dia seperti dikutip dari Republika.co.id.
Dalam
kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan
permohonan doa dan dukungan dari para ulama, agar TNI semakin kuat untuk
melindungi bangsa ini, serta sebagai pengayom masyarakat demi tetap tegaknya
NKRI yang kita cintai bersama.
Sementara
itu sebelumnya, di tempat berbeda, salah satu apresiasi Panglima TNI kembali
ditunjukkan saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Mata Najwa di Metro
TV terkait demo 4 November. Panglima TNI bahkan menyebut umat Islam tidak punya
tempat dalam acara mata najwa. Sehingga umat Islam harus turun ke jalan untuk
menyampaikan aspirasinya, dan TNI bersedia mengawal jalannya aksi demo agar
rakyat dapat menyampaikan aspirasinya dengan baik, aman, dan damai.
Dukungan
dan apreasiasi TNI terhadap rakyat, dan umat Islam khususnya terlebih terkait
jalannya aksi demo 4 November lalu, nampaknya memberikan kesan tersendiri
dihati rakyat. Bahkan di media sosial Twitter, beredar dukungan netizen pada
sosok Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo jadi presiden.
Berikut
pantauan redaksi eveline,
mendapati netizen sampaikan dukungan terhadap sosok Panglima TNI Gatot
Nurmantyo jadi presiden. Berikut komentar netizen pada linimasa twitter.
“Rakyat lagi kehilangan figur seorang Pemimpin. Krn itu tak usah heran jika
beredar dukungan pd Panglima TNI @GeneralGatot utk jadi Presiden“
dikicaukan akun @Bg_MarOne turut sampaikan dukungan.
Selanjutnya,
dukungan serupa juga dikicaukan netizen lain. “sejak dengar nama@GeneralGatot
muncul dan dilihat scara kewibawaan dan sikap bliau saya rasa co”k tuk jadi presidien”,
tulis akun @langlangbuana04. Sedang netizen lain dengan akun @Nurdin1311
menulis, “SY SERING LIAT JENDRAL YANG SATU INI SERING SEKALI SILATURAHMI DENGAN
ULAMA YG ISTIQOMAH TERUTAMA DIPLOSOK2 KAMPUNG”.
Hingga
seorang netizen sempat menyebut, “inilah pemimpin yang di idolakan rakyat”
dikicaukan akun @bungkerno83, juga menyampaikan dukungannya.
Sumber
: eveline.co.id
Tidak ada
masalah dengan Panglima TNI Gatot
Nurmantyo bila memang
mau menjadi Calon Presiden 2019. Sebagai perwira tertinggi di tubuh TNI, Gatot
memang pantas menjadi Capres 2019.
"Sah-sah saja bila Gatot mau
menjadi Capres. Saya kira, beliau juga layak dan bisa bersaing dengan Joko
Widodo di 2019," kata Direktur Eksekutif Aufklarung Institute, Dahroni
Agung Prasetyo kepada wartawa, saat dihubungi (Selasa, 2/2/2016).
Agung menilai, bila Gatot menjadi
Capres, maka tidak lepas dari peran Jokowi hingga nama Gatot kian melambung.
Jokowi menunjuk Gatot, yang
mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menjadi satu-satunya calon panglima
TNI yang diajukan ke DPR.
"Setelah menjadi Panglima, Jokowi memberi panggung politik yang sangat
luas kepada Gatot. Gatot misalanya diberikan otoritas untuk mengendalikan harga
pangan. Ini luar biasa. Apalagi Gatot merupakan the rising star," puji
Agung.
Terkait dengan pencapresan, Agung
juga mencatat, perwira tinggi angkatan darat model Gatot tentu tidak akan
menjadi orang nomor dua, atau cuma cawapres.
Sebab hal ini akan dinilai
memalukan angkatan darat, yang selama ini selalu menjadi capres.
"Dalam sejarah, tak ada
perwira Angkatan Darat mau jadi cawapres. Kalau maju, Gatot pasti menjadi
capres. Dan partai yang akan mengusung Gatot juga tentu akan mendapat berkah
elektoral sebab berdasar UU Pemilu, pileg dan pilpres digelar bersamaan,"
ungkap Agung.
Agung juga menambahkan, meskipun
Gatot diberi panggung politik oleh Jokowi, bukan
berarti Gatot akan mau ditekan-tekan untuk tak maju dalam pilpres.
Apalagi, Gatot juga mendapat
bintang empat dari saat Presiden SBY
"Jadi sah-sah saja Gatot
menjadi capres," ungkap Agung.
Diberitakan sebelumnya oleh
tribunnews.com, hasil survei yang dilakukan Segitiga Institute mengungkap,
Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo, tokoh yang paling banyak dipilih untuk menjadi presiden
dengan latar belakang militer.
"Dari data yang diperoleh,
ternyata pilihan tertinggi jatuh pada Gatot
Nurmantyo yang tingkat
elektabilitasnya mencapai 35,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Segitiga
Institute Muhammad Sukron di Jakarta, Sabtu (30/1/2016) lalu.
Survei bertajuk "Kerinduan
Publik Akan Pemimpin Militer" ini dilakukan dengan pertanyaan yang
mengerucut kepada sosok pimpinan berlatar belakang militer.
Sukron mengatakan, pihaknya
memberikan pertanyaan tertutup dengan menawarkan empat nama yang pernah menjadi
Panglima TNI.
Sumber :
tribunnews dan FB
Siapapun punya hak utk mencalon diri jd presiden... yg penting menang saat pilpres...bahasa yg diucapakan pak Panglima pd saat demo adalah bahasa seorang bapa itu pantas2 aja...presiden kedepan dr TNI/Polri ataesuau politisi dan pengusaha itu sama aja yg penting dipilih rakyat suara terbanyak sesuai uu pilpres.
BalasHapusSaya sangat mendukung Gatot Nurmantyo menjadi Presiden RI periode 2019-2024. Kekuatan ekstrimis ISLAM yang sudah berkolaborasi dengan ISIS dan yang hendak menumbangkan NKRI dan Pancasila hanya dapat dihancurkan oleh kekuatan militer atau TNI. Republik Indonesia membutuhkan seorang Presiden berlatar belakang militer seperti Bapak Soeharto almarhum.
BalasHapusSangat cocok bila bapak panglima jdi presiden,, beliau sangat berwibawa dan religius..
BalasHapusCocok,, berwibawa dan religius
BalasHapus