Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017) menyebabkan korban tewas dari unsur TNI AD. Laporan sementara, empat prajurit TNI AD dilaporkan tewas dan enam anggota lain mengalami luka parah.
Peristiwa itu terjadi setelah meriam buatan Tiongkok merek Chang Chong meledak sekitar pukul 12.10 WIB dalam latihan PPRC tersebut.
Semua korban dari anggota satuan Batalyon Arhanud 1 Kostrad.Selain korban tewas, dilaporkan sejumlah pasukan TNI mengalami luka-luka dan patah kaki.Saat ini korban dilarikan ke RSUD Natuna. Kepanikan terlihat saat kejadian tersebut terjadi. Sejumlah prajurit terluka tampak dengan cepat ditangani tim medis. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak TNI.
Latihan ini rencananya akan dikunjungi Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Mei 2017. Informasi yang beredar, peristiwa itu terjadi, ketika drone melintas di atas Stelling ARH, masing-masing pucuk melakukan penembakan.
Pucuk 8 mengalami los kendali pada penyekat kiri yg mengakibatkan petembak tidak dapat mengendalikan pucuknya, lalu elevasi turun kemudian membabat ke arah jam 9 pada posisi pucuk 7 dan 6.
Posisi Kapt Arh Heru, salah satu korban, berada di belakang kiri Pucuk 7 terbabat bagian perut dan punggung. Ia meninggal di tempat. Praka Edi duduk di belakang tembakan pucuk 6 tertembak bagian badan, juga meninggal di tempat. (fajar group)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar