Setidaknya 150 orang anggota Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka atau TPN OPM Wilayah Yambi turun gunung.
Mereka menyerahkan diri ingin kembali ke pangkuan NKRI. Kelompok yang berasal dari Kampung Toemarib, Distrik Mageabume yang merupakan pemekaran Distrik Sinak, diduga sering terlibat kontak senjata dengan aparat TNI dan Polri di perbatasan Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya.
Kembalinya 150 anggota TPN-OPM Wilayah Yambi ke pangkuan NKRI diterima Bupati Puncak Willem Wandik, di lapangan kantor Distrik Sinak, Senin (20/3) lalu.
Dalam acara penyerahan diri tersebut, di hadapan masyarakat dan aparat TNI dan Polri, Bupati Puncak Willem Wandik menyerahkan bendera Merah Putih kepada perwakilan anggota TPN-OPM, Yate Telenggen sebagai tanda bahwa kelompok ini dengan penuh kesadaran kembali ke NKRI.
“Kami sudah lihat dan rasakan pembangunan yang dilakukan pemerintah di Kabupaten Puncak. Kami sudah lihat pembangunan jalan, peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk beberapa anggota sudah dilibatkan dalam pemekaran kampung. Bahkan ada yang menjadi kepala kampung dan staf pemerintah kampung. Untuk itu, kami sadar akan pentingnya pembangunan,” kata Yate Telenggen dalam bahasa daerah setempat, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Kamis (23/3).
Mewakili rekan-rekannya, Yate Telenggen meminta agar pembangunan yang dilakukan pemerintah bisa lebih dekat menyentuh keberadaan mereka. Di hadapan Bupati Willem Wandik, Yate Telenggen juga menyampaikan aspirasi mereka yaitu meminta pemekaran kampung dan distrik.
“Kami minta pemekaran kampung dan distrik. Silakan pemerintah bangun jalan, rumah dan lain-lain, kami akan jaga keamanan di sini,” tuturnya.
Mengenai senjata api yang pernah mereka rampas, Yate Telenggen mengaku belum bisa menyerahkan karena masih ada intimidasi dari saudara-saudaranya yang masih berada di dalam hutan. Meskipun demikian, Yate Telenggen menyatakan bahwa mereka akan mengawal pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar