Kontroversi seputar kebangkitan Komunis semakin heboh, mulai dari penyebutan pengalihan isu, provokator, dan banyak lagi serangan yang seolah mereka terbaik dan paling benar, semua terkait peran saya untuk mewaspadai hal tersebut bersama dengan para Purnawirawan-purnawirawan dan juga ormas-ormas yang keluarganya pernah merasakan Kekejaman dan Kebengisan PKI bersama pengikutnya, baik pada tahun 1948 sampai dengan 1965 yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya polemik di tengah-tengah masyarakat.
Mulai dari pro maupun kontra terhadap peran saya bahkan sampai-sampai ada yang membully saya, namun dengan demikian, dengan adanya bully tersebut saya hanya senyum-senyum gimana gitu sambil tertawa kecil karena inilah demokrasi, walaupun sampai-sampai anak dan istri saya prihatin, sedih, marah melihat Bapaknya di bully dan di fitnah habis habisan.
Namun dengan begitu saya sangat bersyukur karena ketika kebaikan muncul akan ada saja kedjoliman-kedjoliman yang muncul entah dari mana saja rimbanya dan pastinya dibalas dengan kebaikan karena ketika saya di djolimi dan juga munculnya fitnah-fitnah yang ada pada saat itu juga masih banyak yang membela saya.
Diantara pernyataan yang mencoba menyinggung saya menyebutkan
"Sayang namanya sudah baik ketika membebaskan awak kapal Indonesia yang di sandera di Filiphina, kok mau maunya meributkan PKI".
"Provokartor", yang lebih lucunya lagi sangat banyak dari mereka mencoba membangitkan permasalahan pada tahun 1999 terkait pernyataan Gusdur tentang Mayjen K sebagai dalang kerusuhan Ambon. Padahal masalah itu sudah clean and clear saya bukan dalang dan provokator Ambon. Dari sini saja dapat di ambil kesimpulan kecil dan sederhana yaitu mereka tidak tahu kejadian, kronologi, bahkan permasalahan namun mencoba memaksakan pendapat atau pandangannya tanpa melihat aspek-aspek yang ada.
Ingat!!!
Tidak ada niat jahat apapun, niat hanya Lillahi Ta'ala dan menyelamatkan Bangsa.
Peringatan buat para Hatter-hatter yang ingin mencari panggung dengan upaya-upaya yang menurutnya bisa mendobrak popularitas juga mencoba mencari perhatian orang-orang yang dia bully, sungguh kasihan, inilah Maling teriak Maling.
Hanya sedikit informasi bagi hatter-hatter bahwa Saya selalu berusaha untuk berbuat dan beramal untuk keselamatan Indonesia walaupun kini saya sudah pensiun sekian lama begitupun dengan jenderal-jenderal yang lain. Kami tidak perlu panggung lagi karena sudah punya panggung dan berperan menyelamatkan bangsa indonesia atau ada bahasa lain yang di sampaikan seperti cari muka, buat apa???lah wong sudah punya muka kok.
Jika jumlah kecil yang hanya 14 orang tersandera kemarin saja saya terlibat untuk menyelamatkan mereka, apalagi saat ini dengan jumlah sangat besar yang mencapai ratusan juta anak Bangsa terhadap kebangkitan Komunis yang telah melakukan kebiadapan dan kebengisan sehingga mengakibatkan para Jenderal-jenderal, Ulama-ulama dan Umat Muslim serta Tokoh-Tokoh Masyarakat TERBUNUH.
Ingat tidak jargon "The Old Soldier Never Die"??? Kehidupan saya, saya dedikasikan untuk Bangsa dan Negara Ini.
Maaf bukan ingin sombong atau menyombongkan diri, ingin dipuji tapi hanya sekedar ingin memberitahu kepada orang-orang jika ada yang mengkritik saya tekait keadaan dan situasi negara ini, apa yang sudah mereka berikan???
Sekarang saya coba sampaikan sebagian bukti dedikasi saya untuk Bangsa dan Negara ini. Agar orang-orang yang nyinyir terhadap saya bisa faham atas dedikasi saya selama ini.
1. Pada tahun 1973 saya terlibat dalam Pembebasan Sandera di Papua dimana Sanderanya yang merupakan seorang Bupati di salah satu kabupaten yang ada di Papua.
2. Pada tahun 1977 Pembebasan Pasukan yang terkepung di Illaga, Mulia, Piramid, Wamenna di Papua. Pada kesempatan itu saya mendapat kenaikan Pangkat Luar Biasa, yaitu dari Kapten ke Mayor
3. Pada tahun 1981 juga masih dalam Pembebasan Sandera yang mana Sanderanya merupakan seorang WNA asal Malaysia.
4. Pada tahun 1982 saya Sekolah ke Amerika bersama SBY.
5. Pada tahun 1985, 1986, 1987 saya berprestasi di Timtim, bahkan pasukan saya yang sudah terlatih tersebut saya berikan kepada Prabowo hanya demi menjaga keutuhan NKRI pada saat itu. Pada saat itu saya mendapat kenaikan pangkat luar biasa untuk kedua kalinya yaitu dari Mayor ke Letkol.
6. Pada tahun 1995-1996 saya sukses mendamaikan Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Filiphina. Pada saat itu saya mendapatkan kembali kenaikan pangkat, namun kali ini sangat sangat luar biasa yaitu dari Kolonel yang hanya satu tahun langsung menjadi Brigjen.
7. Pelepesan 15 kapal ikan indonesia milik PT Jayanti yang baru di beli dari china kemudian tertangkap dan di tahan oleh AL Filiphina Selatan.
8. Pada bulan Mei tahun 1998 mengamankan jakarta dari kerusuhan bersama ABRI lainnya dengan hasil misi yang berhasil hanya dengan tempo 3 hari.
9. Masih pada tahun yang sama yaitu bulan November tahun 1998 mengamankan MPR RI dari serbuan masa yang anti Sidang Istimewa dan dicurigai pergerakan itu di gerakkan oleh Anasir Komunis yang akan membunuh anggota MPR dan juga Presiden Habibi kala itu dan moment itu di kenal dengan Pamswakarsa.
10. Pada tahun 1999 mengamankan MPR RI dari serbuan masa PDIP karena saat itu Megawati tidak terpilih jadi Presiden.
11. Dan yang paling hangat lagi, Atas rencana Mabes TNI dan Bais, Jenderal tua ini masih mau membaktikan dirinya dengan taruhan nyawa demi membebaskan sandera di Filiphina Selatan. Sampai saat ini tidak satupun penghargaan dan ucapan terima kasih dari presiden kepada saya, dan saya tidak Membutuhkan dan Mengaharapkan karena yang saya lakukan hanya demi kemanusiaan dan Lillahi Ta'ala.
Dalam hal-hal yang saya sebutkan terkait diri saya, perlu di ingat itu bukan untuk pamer ya!!! atau ingin membanggakan diri namun hal tersebut hanya untuk jadi pembelajaran bagi orang-orang yang suka nyinyir dan tidak membully orang seenak jidadnya, dan itupun kalau mereka mau berfikiran positif.*
___
*Sumber: fb Kivlan Zein
1. Pada tahun 1973 saya terlibat dalam Pembebasan Sandera di Papua dimana Sanderanya yang merupakan seorang Bupati di salah satu kabupaten yang ada di Papua.
2. Pada tahun 1977 Pembebasan Pasukan yang terkepung di Illaga, Mulia, Piramid, Wamenna di Papua. Pada kesempatan itu saya mendapat kenaikan Pangkat Luar Biasa, yaitu dari Kapten ke Mayor
3. Pada tahun 1981 juga masih dalam Pembebasan Sandera yang mana Sanderanya merupakan seorang WNA asal Malaysia.
4. Pada tahun 1982 saya Sekolah ke Amerika bersama SBY.
5. Pada tahun 1985, 1986, 1987 saya berprestasi di Timtim, bahkan pasukan saya yang sudah terlatih tersebut saya berikan kepada Prabowo hanya demi menjaga keutuhan NKRI pada saat itu. Pada saat itu saya mendapat kenaikan pangkat luar biasa untuk kedua kalinya yaitu dari Mayor ke Letkol.
6. Pada tahun 1995-1996 saya sukses mendamaikan Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Filiphina. Pada saat itu saya mendapatkan kembali kenaikan pangkat, namun kali ini sangat sangat luar biasa yaitu dari Kolonel yang hanya satu tahun langsung menjadi Brigjen.
7. Pelepesan 15 kapal ikan indonesia milik PT Jayanti yang baru di beli dari china kemudian tertangkap dan di tahan oleh AL Filiphina Selatan.
8. Pada bulan Mei tahun 1998 mengamankan jakarta dari kerusuhan bersama ABRI lainnya dengan hasil misi yang berhasil hanya dengan tempo 3 hari.
9. Masih pada tahun yang sama yaitu bulan November tahun 1998 mengamankan MPR RI dari serbuan masa yang anti Sidang Istimewa dan dicurigai pergerakan itu di gerakkan oleh Anasir Komunis yang akan membunuh anggota MPR dan juga Presiden Habibi kala itu dan moment itu di kenal dengan Pamswakarsa.
10. Pada tahun 1999 mengamankan MPR RI dari serbuan masa PDIP karena saat itu Megawati tidak terpilih jadi Presiden.
11. Dan yang paling hangat lagi, Atas rencana Mabes TNI dan Bais, Jenderal tua ini masih mau membaktikan dirinya dengan taruhan nyawa demi membebaskan sandera di Filiphina Selatan. Sampai saat ini tidak satupun penghargaan dan ucapan terima kasih dari presiden kepada saya, dan saya tidak Membutuhkan dan Mengaharapkan karena yang saya lakukan hanya demi kemanusiaan dan Lillahi Ta'ala.
Sekarang karena bangsa dan negara terancam lagi, maka saya terpanggil lagi bersama para Jenderal tua lainya dan beberapa elemen Ormas yang peduli NKRI dalam menghadapi Komunis Gaya Baru yang di sebutkan oleh para hatter-hatter saya dan katanya di rancang oleh pemerintah bersama para jenderal para pendukung jokowi.
para hatter sebenarnya sudah berbuat apa sih???
Dalam hal-hal yang saya sebutkan terkait diri saya, perlu di ingat itu bukan untuk pamer ya!!! atau ingin membanggakan diri namun hal tersebut hanya untuk jadi pembelajaran bagi orang-orang yang suka nyinyir dan tidak membully orang seenak jidadnya, dan itupun kalau mereka mau berfikiran positif.*
___
*Sumber: fb Kivlan Zein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar